Langkah-langkah
menginstall mikrotik di virtual box :
1) Masuk
ke virtual box lewat Application > Accessories > VirtualBox OSE
2) Klik
tombol new
3) Lalu klik Next dan akan keluar “NAME AND OS TYPE” masukkan
nama virtual OS nya ketik
mikrotik biarkan form operating Systemdan
versionsdefault
4) Klik Next, lalu akan muncul jendela yang memilih berapa memory
RAM yang anda inginkan
tapi jangan melebihi jumlah maksimal RAM
5) lik
Next, kemudian akan muncul jendela Virtual Harddisk, disini anda akan
disuguhkan untuk
membuat virtual partisi baru atau memilih
partisi yang pernah anda buat sebelumnya. Untuk
awal
pilih create new harddisk lalu klik next
6)
Setelah anda klik next akan muncul jendela baru yaitu create New Virtual
Disk klik next
7) Pilih Dinamically Expanding Storage lalu klik next
8) Form
location dapat anda tentukan sendiri akan diletakkan dimana lokasi
harddisk virtual
tersebut
9) Tentukan besar partisi dengan menggeser
panah lalu klik next
10) Pada jendela Summary klik finish
11)
langkah selanjutnya siapkan ISO mikrotik (versi yang saya pakai 4.5)
12) lalu
pada jendela utama virtual box klik file > Virtual Media Manager >
CD/DVD image > add
> cari ISO mikrotik anda > OK
13)
setelah itu pilih SETING pada VirtualBox pilih system hilangkan centang
flopy
14) masih di dalam SETING pilih network >tambah kan Ethernet
adapter karna anda akan
membutuhkan 2 adapter. Arahkan kedua adapter
ke BRIDGE pilih eth yg tersedia
15) sekarang anda dapat memulai dengan
mengeklik start
16) sekarang saat booting klik jendela virtual box tekan F12
17) tekan
Ctrl+Alt+Del kursor anda akan keluar dari virtual. Lalu pilih menu bar
Device>sorot
CD/DVD Device>pilih Iso mikrotik agar dapat anda gunakan untuk
instalasi.
18) Setelah itu klik kembali kursor anda di jendela virtual .
Lalu pilih C untuk boot CD.
19) Akan boot lewat ISO Mikrotik anda secara
otomatis.
20) Tunggu hingga pada komputer muncul seperti dibawah ini :
21)
Setelah itu tekan tombol "a" untuk memilih semua fasilitas lalu "i"
(tanpa petik) untuk meng-install semua fasilitas yang terdapat pada
mikrotik.
Biarkan saja proses berjalan, karena instalasi sedang berlangsung,
mulai dari
formating disk hingga proses selesai instalasi, jika muncul
tampilan seperti di bawah ini maka
instalasi telah selesai.
22) Anda
akan reboot saat reboot tekan F12 . kluarkan kursor mouse tekan
Crtl+Alt+Del > pilih
menu bar Device>sorot CD/DVD
Device>pilih UNMOUNT lalu masuk lagi ke virtual mikrotik
pilih (b)
continue booting
Setting Router Mikrotik Melalui Virtual Box :
01)
Melihat interface pada Mikrotik Router
[admin@r-TKJ]
> interface print
Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running
# NAME
TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R ether1 ether 0
1 R
ether2 ether 0
[admin@r-TKJ] >
02) Memberikan IP address pada interface
Mikrotik. Misalkan ether1 akan kita gunakan untuk
koneksi
ke Internet dengan IP 192.168.0.1 dan ether2 akan kita gunakan untuk
network local
kita dengan IP 172.16.0.1
[admin@r-TKJ] > ip address add
address=10.0.3.51/24 interface=ether1
[admin@r-TKJ]
> ip address add address=172.16.0.1/24 interface=ether2
03)
Melihat konfigurasi IP address yang sudah kita berikan
[admin@r-WLI]
>ip address print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
# ADDRESS
NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 10.0.3.51/24 10.0.3.0 10.0.3.255 ether1
1
172.16.0.1/24 172.16.0.0 172.16.0.255 ether2
[admin@r-TKJ]
>
04) Memberikan default Gateway, diasumsikan gateway untuk koneksi
internet adalah 10.0.3.1
[admin@r-TKJ] > ip route add
gateway=10.0.3.1
05) Melihat Tabel routing pada Mikrotik
Routers
[admin@r-TKJ] > ip route print
Flags: X -
disabled, A - active, D - dynamic,
C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o -
ospf
# DST-ADDRESS PREF-SRC G GATEWAY DISTANCE INTERFACE
0 ADC
172.16.0.0/24 172.16.0.1 ether2
1 ADC 10.0.3.0/24 10.0.3.0 ether1
2 A S
0.0.0.0/0 r 10.0.3.1 ether1
[admin@r-TKJ] >
06) Tes
Ping ke Gateway untuk memastikan konfigurasi sudah benar
[admin@r-]
> ping 10.0.3.1
10.0.3.1 64 byte ping: ttl=64 time
07) Setup
DNS pada Mikrotik Routers
[admin@r-TKJ] > ip dns set servers=10.0.3.1
allow-remote-requests=yes
08)
Melihat konfigurasi DNS
[admin@r-TKJ] >ip dns print
server:
10.0.3.1
allow-remote-requests: yes
cache-size: 2048KiB
cache-max-ttl:
1w
cache-used:
21KiB
[admin@r-TKJ] ip dns>
09) Tes
untuk akses domain, misalnya dengan ping nama domain
[admin@r-TKJ] >
ping yahoo.com
216.109.112.135
64 byte ping: ttl=48 time=250 ms
10 packets transmitted, 10 packets received,
0% packet loss
round-trip min/avg/max = 571/571.0/571 ms
[admin@r-TKJ] >
Jika
sudah berhasil reply berarti seting DNS sudah benar.
10) Setup
Masquerading, Jika Mikrotik akan kita pergunakan sebagai gateway server
maka agar
client computer pada network dapat terkoneksi ke internet perlu
kita masquerading.
[admin@r-TKJ]> ip firewall nat add action=masquerade
out-interface=ether1
chain=srcnat
[admin@r-TKJ] >
11)
Melihat konfigurasi Masquerading
[admin@r-TKJ]ip firewall nat print
Flags: X -
disabled, I - invalid, D - dynamic
0 chain=srcnat out-interface=ether1
action=masquerade
Pengaturan pada computer Client
Disini
Client kita adalah ubuntu 10.10. seting koneksi ubuntu anda dengan
persyaratan seperti berikut :
Server Mikroti:
Ether1
ip address =10.0.3.51 (menuju ke internet)
Ether2
ip address =172.16.0.1 (menuju ke Local/Client)
Kedua
Ethernet ini menggunakan kelas C dengan
netmask
255.255.255.0 atau dalam bilangan /24
Client:
IP
address client harus satu kelas dengan IP Ethernet2 server
Mikrotik tetapi angka paling belakang tidak -
boleh
sama dengan Server.
Contoh: Ip Ethernet2 server=172.16.0.1
Ip Ether Client= 172.16.0.2
Gateway untuk client adalah IP ether2 yaitu
172.16.0.1
DNS client harus sama dengan DNS yg telah anda set di mikrotik
yaitu=10.0.3.1
Jika sudah anda dapat pilih APPLY lalu jangan lupa klik lagi AUTO
ETH 0/1/2 agar setingan anda dapat berjalan
lakukan
pengetesan dengan cara ping ip gateway dari
terminal Ubuntu atau ping ip dns jika
terdapat kegagalan anda akan menjumpai kalimat request
time out atau detination host unreachable pada
terminal anda.
Langkah-langkah menginstall mikrotik di virtual box :
Akses Mikrotik
Akses Mikrotik
Ada 4 cara pengaksesan MikroTik Router, antara lain :
1. Via Console/Command Mikrotik
Jenis router board maupun PC bisa kita akses langsung via console/shell maupun
remote akses menggunakan PUTTY (www.putty.nl)
Tips Command : "Manfaatkan auto complete" (mirip bash auto complete di linux) Tekan
Tombol TAB di keyboard untuk mengetahui/melengkapi daftar perintah selanjutnya. Jadi
perintah yang panjang tidak perlu kita ketik lagi, cukup ketikkan awal perintah itu, lalu
tekan TAB-TAB maka otomatis Shell akan menampilkan/melengkapi daftar perintah yang
kita maksud.
Contoh:
Cukup ketikkan Ip Fir >>> lalu tekan TAB >>> maka otomatis shell akan melengkapi
menjadi Ip Firewall. Lalu ketik “..” (titik dua) untuk kembali ke sub menu diatasnya, dan
ketik “/“ untuk kembali ke root menu.
2. Via Web Browser
Mikrotik bisa juga diakses via web/port 80 pada browser.
Contoh : ketik di browser IP mikrotik kita: 192.168.0.18.
3. Via Winbox
Mikrotik bisa juga diakses/remote menggunakan tool winbox (utility kecil di windows
yang sangat praktis dan cukup mudah digunakan). Tampilan awal mengaktifkan winbox
seperti ini : sumber : http://images.arrohwany.multiply.com/attachment/0/
Winbox bisa mendeteksi mikrotik yang sudah di install asal masih dalam satu network,
yaitu dengan mendeteksi MAC address dari ethernet yang terpasang di Mikrotik.
4. Via Telnet
Kita dapat me-remote MikroTik menggunakan telnet melalui program aplikasi ”command
prompt” (cmd) yang ada pada windows. Namun, penggunaan telnet tidak dianjurkan
dalam jaringan karena masalah keamanannya.
KEBUTUHAN PERANGKAT KERAS
KEBUTUHAN PERANGKAT KERAS
MikroTik ROuterOS sudah banyak mendukung berbagai macam driver hardware.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam instalasi antara lain :
1. CPU dan MotherBoard : Intel, Cyrix 6X86, AMD K5 atau sekelasnya, tidak
mendukung multiprosesor/hyperthreading, mendukung arsitektur keluarga i386
dengan PCI Local Bus.
2. RAM : Minimal 32 MB (untuk Proxy dianjurkan 1 GB).
3. HARRDISK : IDE 400 Mb Minimal 64 MB, tidak mendukung USB, SCSI, RAID,
sedangkan type SATA (menunggu update Versi terbaru) hanya pada Legacy
Access Mode. Mendukung Flash dan Microdrive dengan interface ATA
4. NIC (Network Inteface Card) : NIC 10/100 atau 100/1000.
Router adalah sebuah device yang fungsinya untuk meneruskan paket-paket dari
sebuah network ke network yang lain (baik LAN ke LAN atau ke WAN atau internet) sehingga
host-host yang ada pada sebuah network bisa berkomunikasi dengan host-host yang ada di
network yang lain.
Tujuan routing adalah:
Agar paket IP yang dikirim sampai pada target, begitu juga paket IP yang ditujukan untuk kita
sampai pada kita dengan baik. Target atau destination ini bisa berada dalam 1 jaringan
ataupun berbeda jaringan (baik secara topologis maupun geografis).
FITUR-FITUR MIKROTIK
FITUR-FITUR MIKROTIK
1. Address List : Pengelompokan IP Address berdasarkan nama
2. Asynchronous : Mendukung serial PPP dial-in / dial-out, dengan otentikasi CHAP,
PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial on demand, modem pool hingga
128 ports.
3. Bonding : Mendukung dalam pengkombinasian beberapa antarmuka ethernet ke
dalam 1 pipa pada koneksi cepat.
4. Bridge : Mendukung fungsi bridge spinning tree, multiple bridge interface,
bridging firewalling.
5. Data Rate Management : QoS berbasis HTB dengan penggunaan burst, PCQ, RED,
SFQ, FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer
6. DHCP : Mendukung DHCP tiap antarmuka; DHCP Relay; DHCP Client, multiple
network DHCP; static and dynamic DHCP leases.
7. Firewall dan NAT : Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source NAT dan
destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan MAC, IP address, range port,
protokol IP, pemilihan opsi protokol seperti ICMP, TCP Flags dan MSS.
8. Hotspot : Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS. Mendukung limit data
rate, SSL ,HTTPS.
9. IPSec : Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP Diffie-Hellmann groups 1, 2, 5;
MD5 dan algoritma SHA1 hashing; algoritma enkirpsi menggunakan DES, 3DES,
AES-128, AES-192, AES-256; Perfect Forwarding Secresy (PFS) MODP groups 1, 2,5
10. ISDN : mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan otentikasi PAP, CHAP,
MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung 128K bundle, Cisco HDLC, x751,
x75ui, x75bui line protokol.
11. M3P : MikroTik Protokol Paket Packer untuk wireless links dan ethernet.
12. MNDP : MikroTik Discovery Neighbour Protokol, juga mendukung Cisco Discovery
Protokol (CDP).
13. Monitoring / Accounting : Laporan Traffic IP, log, statistik graph yang dapat
diakses melalui HTTP.
14. NTP : Network Time Protokol untuk server dan clients; sinkronisasi menggunakan
system GPS.
15. Poin to Point Tunneling Protocol : PPTP, PPPoE dan L2TP Access Consentrator;
protokol otentikasi menggunakan PAP, CHAP, MSCHAPv1, MSCHAPv2; otentikasi
dan laporan Radius; enkripsi MPPE; kompresi untuk PPoE; limit data rate.
16. Proxy : Cache untuk FTP dan HTTP proxy server, HTTPS proxy; transparent proxy
untuk DNS dan HTTP; mendukung protokol SOCKS; mendukung parent proxy;
static DNS.
17. Routing : Routing statik dan dinamik; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4.
18. SDSL : Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan jaringan.
19. Simple Tunnel : Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP).
20. SNMP : Simple Network Monitoring Protocol mode akses read-only.
21. Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media ttypes; sync-PPP, Cisco
HDLC; Frame Relay line protokol; ANSI-617d (ANDI atau annex D) dan Q933a
(CCITT atau annex A); Frame Relay jenis LMI.
22. Tool : Ping, Traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet sniffer;
Dinamik DNS update.
23. UPnP : Mendukung antarmuka Universal Plug and Play.
24. VLAN : Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk jaringan ethernet dan wireless;
multiple VLAN; VLAN bridging.
25. VoIP : Mendukung aplikasi voice over IP.
26. VRRP : Mendukung Virtual Router Redudant Protocol.
27. WinBox : Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengkonfigurasi MikroTik
RouterOS.
Sejarah MikroTik RouterOS
Sejarah MikroTik RouterOS
MikroTik adalah sebuah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia, bersebelahan
dengan Rusia. Pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstins. John Trully
adalah seorang berkewarganegaraan Amerika yang berimigrasi ke Latvia. Di Latvia ia
bejumpa dengan Arnis, Seorang darjana Fisika dan Mekanik sekitar tahun 1995.
John dan Arnis mulai me-routing dunia pada tahun 1996 (misi MikroTik adalah merouting
seluruh dunia). Mulai dengan sistem Linux dan MS-DOS yang dikombinasikan dengan
teknologi Wireless-LAN (WLAN) Aeronet berkecepatan 2 Mbps di Moldova, negara tetangga
Latvia, baru kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia.
Prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless ISP (W-ISP), tetapi membuat program
router yang handal dan dapat dijalankan diseluruh dunia. Latvia hanya merupakan tempat
eksperimen John dan Arnis, karena saat ini mereka sudah membantu negara-negara lain
termasuk Srilanka yang melayani sekitar 400 pengguna.
Linux yang pertama kali digunakan adalah Kernel 2.2 yang dikembangkan secara
bersama-sama denag bantuan 5-15 orang staff Research and Development (R&D) MikroTik
yang sekarang menguasai dunia routing di negara-negara berkembang. Menurut Arnis, selain
staf di lingkungan MikroTik, mereka juga merekrut tenega-tenaga lepas dan pihak ketiga
yang dengan intensif mengembangkan MikroTik secara marathon.
Hub, Repeater, dan Router
Hub, Repeater, dan Router
Baik Hub, Repeater, Bridge dan Router bermanfaat untuk mengoneksikan komputer satu ke komputer yang lain.
Perbedaan :
- Hub adalah : sebagai pengganti sinya data dari kartu jaringan (NIC) dan sekaligus untuk penguat sinyal dalam satu jaringan.
- Repeater adalah penguat sinyal. Sinyal yang diterima dari segmen jaringan satu ke segmen jaringan yang lain diharapkan sinyal yang diterima akan sama kuatnya dengan sinyal yang dipancarkan. Dengan pemasangan repeater diharapkan dapat memperluas dua buah jaringan komputer.
- Bridge adalah perangkat yang digunakan untuk menghubungakan dua buah LAN dan mengirim atau memungkinkan paket dara dari satu LAN ke LAN yang lain. Setelah bridge menyediakan sambungan antara dua type LAN yang sama. Dengan pemasangan brdige dapat memperluas jaringan LAN. seingga semua segmen yang saling berhubungan satu sama lainnya menjadi dri bagian LAN yang lebih besar.
- Router adalah perangkat yang memiliki kemampuan untuk melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang memungkinkan banyak jalur di antara keduanya. ROuter juga dapat digunakan untuk menghubungkan sejumlah LAN sehingga trafik yang dibangkitkan oleh sutau LAN dapat tersaksi dengan baik dari trafik yang dibangkitkan LAN lain.
Perbedaan Router, Switch, dan Hub
Perbedaan Router, Switch, dan Hub
Di dalam hub tidak ada proses apa-apa dalam menangani traffic jaringan. Hub hanya mengulang sinyal yang masuk ke seluruh port yang ada pada hub tersebut. Ini akan sangat berbeda dengan switch, di dalam switch setiap port berfungsi juga sebagai suatu bridge. Jika suatu port terhubung dengan suatu device maka secara prinsipal setiap device akan bersifat independen terhadap device lainnya.
Hub mempunyai kelemahan yaitu akan terus mengulang-ulang sinyal yang berupa paket data ke semua arah (jalur yang ada) walaupun sebenarnya paket data tersebut sudah diterima oleh komputer tujuan, seperti pada gambar 3 (Mansfield, 2003). Hal ini akan menyebabkan frekwensi collision lebih sering terjadi.
Transfer data switch lebih cepat daripada hub karena switch langsung mengirim paket data ke komputer tujuan, tidak mengirim ke seluruh port yang ada (broadcast) sehingga bandwidth yang ada pada switch dapat digunakan secara penuh.
Perbedaan lainnya lagi adalah bahwa 10/100 ethernet hub hanya bekerja secara half-duplex, ini artinya adalah sebuah device hanya dapat mengirim atau menerima data pada suatu waktu tertentu. Switch mampu bekerja secara full-duplex yang artinya mampu menerima dan mengirimkan data pada saat yang bersamaan.
Perbedaan mendasar antara switch versus router adalah router menggunakan metode ’store and forward’. Sedangkan switch bekerja dengan cara on the fly switching. Router mengambil seluruh paket sebelum paket tersebut diteruskan ke tujuan. Metode store and forward membawa seluruh frame data ke dalam peralatan, yang kemudian di-buffer untuk dalam sebuah satuan waktu. Akan lebih jelas jika kita memperhatikan TCP/IP layers, seluruh frame header akan melewati layer data link kemudian dibawa ke layer di atasnya yaitu network layer untuk diketahui tipe dari frame nya. Baru kemudian diteruskan ke alamat network yang dituju melalui data link layer kemabli. Proses ini berlaku untuk seluruh frame yang melintas di router. Lain halnya dengan switch yang hanya mengambil 20 byte pertama dari sebuah frame. Karena switch tidak mengambil seluruh frame, namun hanya pada alamat tujuan (destination address) sebelum meneruskan frame tersebut ke alamat tujuan, maka network latency atau jeda (delay) yang terjadi akan menjadi lebih kecil dibandingkan dengan router.
Perbedaan yang paling mendasar antara Router, Switch dan Hub adalah sebagai berikut :
➢ Router = kerja di layer 3 osi (network)
➢ Switch = kerja di layer 2 osi (datalink)
➢ Hub= kerja di layer 1 osi (fisik